archive

Selasa, 22 Januari 2013

ALKALOID

ALKALOID
 Pada waktu yang lampau sebagian besar sumber alkaloid adalah pada tanaman berbunga, angiosperma (Familia Leguminoceae, Papavraceae, Ranunculaceae, Rubiaceae, Solanaceae,Berberidaceae) dan juga pada tumbuhan monokotil (Familia Solanaceae dan Liliaceae). Pada tahun-tahun berikutnya penemuan sejumlah besar alkaloid terdapat pada hewan, serangga, organisme laut, mikroorganisme dan tanaman rendah. Karena alkaloid sebagai suatu kelompok senyawa yang terdapat sebagian besar pada tanaman berbunga, maka para ilmuwan sangat tertarik pada sistematika aturan tanaman. Kelompok tertentu alkaloid dihubungkan dengan famili atau genera tanaman tertentu. Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah dilakukan selama ini, baik untuk mencari senyawa alkaloid baru ataupun untuk penelusuran bioaktifitas. Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu. Berdasarkan literatur, diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk hidup. Sehingga tidaklah mengherankan jika manusia dari dulu sampai sekarang selalu mencari obat-obatan dari berbagai ekstrak tumbuhan. Fungsi alkaloid sendiri dalam tumbuhan sejauh ini belum diketahui secara pasti, beberapa ahli pernah mengungkapkan bahwa alkaloid diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion. Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Kebanyakan alkaloid berbentuk padatan kristal dengan titik lebur tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat juga berbentuk amorf atau cairan. Dewasa ini telah ribuan senyawa alkaloid yang ditemukan dan dengan berbagai variasi struktur yang unik, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit. Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid. Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang farmakologi : Senyawa Alkaloid (Nama Trivial) Aktivitas Biologi Nikotin Stimulan pada syaraf otonom Morfin Analgesik Kodein Analgesik, obat batuk Atropin Obat tetes mata Skopolamin Sedatif menjelang operasi Kokain Analgesik Piperin Antifeedant (bioinsektisida) Quinin Obat malaria Vinkristin Obat kanker Ergotamin Analgesik pada migrain Reserpin Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi Mitraginin Analgesik dan antitusif Vinblastin Anti neoplastik, obat kanker Saponin Antibakteri
• Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine, guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.
• Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina
• Golongan Tropane: atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine
• Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina, strychnine, brucine, veratrine, cevadine
• Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine, narceine), sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine
• Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)
• Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin
• Golongan Indola: o Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin o Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic acid o Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine o Yohimbans: reserpine, yohimbine o Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine o Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-hydroxymitragynine o Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine o Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine
• Golongan Purine: o Xantina: Kafein, teobromina, theophylline
• Golongan Terpenoid: o Alkaloid Aconitum: aconitine o Alkaloid Steroid (yang bertulang punggung steroid pada struktur yang bernitrogen):  Solanum (contoh: kentang dan alkaloid tomat) (solanidine, solanine, chaconine)  Alkaloid Veratrum (veratramine, cyclopamine, cycloposine, jervine, muldamine)[2]  Alkaloid Salamander berapi (samandarin)  lainnya: conessine
• Senyawa ammonium quaternary s: muscarine, choline, neurine
• Lain-lainnya: capsaicin, cynarin, phytolaccine, phytolaccotoxin

0 komentar:

Posting Komentar